PROPOSAL
METODELOGI PENELITIAN
KARATERISTIK PASIEN PENDERITA MALARIA BERDASARKAN
JENIS PLASMODIUM PENYEBAB MALARIA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANOKWARI
PERIODE OKTOBER
2017 – MARET 2018
Disusun
oleh:
EUGENIA NATALSHA P PARORRONGAN
C111
16 008
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4
BAB 3. METODE PENELITIAN.............................................................. 13
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit serius dan
bisa berakibat fatal. Malaria disebabkan karena infeksi parasit tertentu yang
ditularkan melalui nyamuk. Penderita malaria biasa ditemukan dengan gejala
demam tinggi, gemetar, mengigil, dan penyakit mirip flu (CDC, 2015). Malaria juga merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok
risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara
langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Penyakit
ini juga masih endemis di sebagian besar wilayah Indonesia(Kemenkes,2012). Penderita
yang memiliki gejala klinis malaria harus melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk memastikan status malarianya. Tahun 2015, dilaporkan bahwa terjadi 214
juta kasus malaria di seluruh dunia (WHO, 2015).
Insiden
Malaria pada penduduk Indonesia tahun 2013 adalah 1,9 persen menurun dibanding
tahun 2007 (2,9%), tetapi di Papua Barat mengalami peningkatan tajam jumlah penderita
malaria. Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. Lima provinsi dengan
insiden dan prevalensi tertinggi adalah Papua (9,8% dan 28,6%), Nusa Tenggara
Timur (6,8% dan 23,3%), Papua Barat (6,7% dan 19,4%), Sulawesi Tengah (5,1% dan
12,5%), dan Maluku (3,8% dan 10,7%) (tabel 3.4.9). Dari 33 provinsi di
Indonesia, 15 provinsi mempunyai prevalensi malaria di atas angka nasional,
sebagian besar berada di Indonesia Timur (Riskesdas,2013). Jumlah penderita
malaria terbanyak berada di Kabupaten Manokwari dan Fak Fak, akibat terlambat
menerima penggunaan obat malaria. Kasus malaria di Kabupaten Manokwari tahun
2015 yakni sebanyak 6.384 kasus pada seluruh kelompok umur yang tersebar di dua
belas puskesmas yang ada di Kabupaten Manokwari (Dinkes kab.Manokwari,2015)
Lima
Spesies plasmodial yang menyebabkan malaria antara lain; Plasmodium falciparum, Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale curtisi, Plasmodium ovale wallikeri, dan Plasmodium malariae (Ahmed dan
Cox-Singh, 2015). Masing masing spesies plasmodium menyebabkan infeksi malaria
yang berbeda-beda. Plasmodium falciparum menyebabkan
malaria falciparum/tropika. Plasmodium
vivax menyebabkan malaria vivax/tertiana. Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale dan Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae/quartana. Seorang
penderita dapat dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi ini
disebut infeksi campuran (mixed infection)
(Malaria,Mencegah&Mengatasinya dr Arlan Prabowo)
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan masalah
penelitian ini yaitu “Bagaimana karakteristik pasien penderita malaria
berdasarkan plasmodium penyebab malaria di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari periode oktober 2017 – maret 2018 ?”
1.3 Tujuan
Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik pasien penderita malaria berdasarkan
plasmodium penyebab malaria di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari periode oktober 2017 - maret 2018
1.3.2
Tujuan Khusus
Tujuan
Khusus dari penelitian ini adalah :
a.
Mengetahui distribusi jenis plasmodium
penyebab penyakit malaria menurut umur di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
b.
Mengetahui distribusi jenis plasmodium
penyebab penyakit malaria menurut jenis kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah
Manokwari periode oktober 2017 - maret
2018
c.
Mengetahui distribusi jenis plasmodium
penyebab penyakit malaria tingkat pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah
Manokwari periode oktober 2017 - maret
2018
d.
Mengetahui distribusi jenis plasmodium
penyebab penyakit malaria menurut pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah
Manokwari periode oktober 2017 - maret
2018
e.
Mengetahui distribusi jenis plasmodium
penyebab penyakit malaria menurut lingkungan tempat tinggal di Rumah Sakit Umum
Daerah Manokwari kabupaten manokwari periode oktober 2017 - maret 2018
1.4 Manfaat
Penelitian
1.4.1
Manfaat Ilmu Pengetahuan
Penelitian
ini diharapkan dapat menambah data epidemiologi penyakit Malaria. Dan juga
sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
mengenai penyakit Malaria.
1.4.2
Manfaat Bagi Klinisi
Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi dasar teori dan informasi secara ilmiah mengenai
karakteristik penderita malaria sehingga dapat membantu mengidentifikasi
faktor-faktor risiko malaria yang terdapat pada penderitanya, dan
mengidentifikasi adanya komplikasi.
1.4.3
Manfaat Bagi Masyarakat
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap pencegahan malaria
di tempat tinggalnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Definisi
Malaria adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Istilah malaria diambil dari bahasa Italia, yakni mal
(=buruk) dan area(=udara) atau udara buruk karena dahulu banyak rawa rawa yang
mengeluarkan bau busuk. (Prabowo,2004). Pada individu yang tidak kebal, gejala
biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk infektif. Gejala pertama -
demam, sakit kepala, dan menggigil - ringan dan sulit dikenali sebagai malaria.
Jika tidak diobati dalam waktu 24 jam, malaria P. falciparum dapat berkembang
menjadi penyakit parah, yang seringkali menyebabkan kematian. (WHO,2017)
2.2 Jenis-jenis malaria
2.2.1
Malaria tropika
Malaria
jenis ini disebabkan oleh Plasmodium
falcifarum dan merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria
disebabkan adanya banyak eritrosit (sampai 50%) rusak menyumbat kapiler otak,
terutama pada anak anak timbul koma dan kematian hanya dalam waktu beberapa
jam. Gejalanya yaitu menurunnya kesadaran dengan serangan demam yang tidak
menentu, ada kalanya terus menerus. Namun, malaria jenis ini tidak menimbulkan
residif (kambuh) seperti jenis malaria lainnya.
Malaria jenis ini seringkali menyebabkan komplikasi malaria otak. Malaria otak
merupakan jenis malaria yang sangat gawat, gejalanya dapat berupa hilang
kesadaran, timbul kejang kejang, koma serta kematian.
2.2.2
Malaria kuartana
Malaria
jenis ini disebabkan oleh Plasmodium
malariae, dan memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria
tertiana atau tropika ; pada awalnya gejala biasanya tidak terjadi antara 18
sampai 40 hari setelah terinfeksi. Gejala malaria akan terulang kembali setiap
3 hari. Residif seringkali terjadi.
2.2.3
Malaria tertiana
Merupakan
jenis malaria yang paling ringan, yang disebabkan oleh Plasmodium vivax , dengan gejala demam bisa terjadi dua hari sekali
setelah gejala pertama terjadi.Gejala lainnya berupa nyeri kepala dan punggung,
mual, pembesaran limpa dan malaise umum.
2.2.4
Malaria
ovale
Merupakan
jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale,
gejala yang ditimbulkan mirip dengan malaria tertiana.
2.3 Gejala
Malaria
UNICEF (2000)
menjelaskan bahwa tanda tanda malaria dapat berupa :
·
Demam tinggi ( diatas 39
)
·
Diare
·
Muntah
·
Perubahan perilaku ( kejang-kejang,
ketidaksadaran, kebingungan,dll )
·
Dehidrasi berat ( kulit kendur dan mata
cekung )
·
Urin menjadi sedikit, atau berwarna
gelap
·
Dapat terjadi pendarahan berat di
hidung, gusi, atau bagian lain.
·
Anemia ( dapat dilihat pada wajah dan
telapak tangan pasien )
·
Kekuningan pada mata.
Selain
itu, pada infeksi malaria terdapat gejala klasik malaria akut yang sering di
sebut Trias Malaria, secara berurutan :
a. Periode dingin.
Tanda tanda periode ini yaitu menggigil,
kulit dingin dan kering. Nadi cepat namun lemah, Jari dan bibir pucat kebiruan.
Berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. Diikuti meningkatnya temperatur. Pada
periode ini penderita cenderung memakai selimut.
b. Periode
demam
Setelah melewati periode dingin,
penderita justru akan merasa kepanasan. Periode ini berlangsung lebih lama dari
periode dingin, yakni antara 2 sampai 4 jam. Suhu badan penderita dapat
mencapai 40
atau lebih. Gejalanya dapat berupa muka merah,
kulit kering disertai rasa panas, sakit kepala, nadi cepat, kadang kadang dapat
terjadi kejang ( pada anak ).
c. Periode Berkeringat.
Setelah
melewati periode demam, penderita akan mengalami periode keringat dimana
penderita akan berkeringat banyak sekali sampai tempat tidurnya basah. Suhu
badan penderita mulai turun dan penderita dapat tidur dengan nyenyak. Periode
ini berlangsung antara 2 hingga 4 jam.
2.4
Faktor Resiko
Malaria
2.4.1
Faktor Manusia (
Host )
a.
Karakteristik
manusia
1.
Umur
Menurut Riskesdas, 2013
dapat diketahui bahwa kelompok umur 25 – 34 tahun memiliki prevalensi tertinggi
sebagai penderita malaria.
Berdasarkan data
laporan bulanan malaria yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Sorong,
selama bulan januari-desember 2014 tercatat terdapat 7.617 penderita malaria
dengan pengklasifikasikan 3 golongan umur, yaitu: umur 0-4 tahun sebanyak 2.426
orang, umur 5-14 tahun sebanyak 1.603 orang, dan umur > 15 tahun sebanyak
3588 orang (Dinkes Sorong, 2015)
2. Jenis Kelamin
Infeksi
malaria tidak membedakan jenis kelamin, tetapi apabila menginfeksi ibu yang
sedang hamil akan menyebabkan anemia yang berat. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon yang kuat dibandingkan laki-laki,
namun kehamilan menambah risiko malaria.
3.
Tingkat
Pendidikan
Pendidikan yang semakin
tinggi diharapkan berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan, terutama untuk
pencegahan malaria. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yahya, dkk (2005)
makin tinggi tingkat pendidikan ibu cenderung makin tinggi tingkat pengetahuannya
tentang malaria pada anak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Oktofina,
2014) yang dijelaskan bahwa proporsi responden dengan pendidikan rendah yang
positif terjangkit malaria adalah 99,2%. Sementara responden berpendidikan
tinggi yang positif terjangkit malaria ada 91,5%. Yang berarti bahwa masyarakat
berpendidikan rendah lebih banyak yang terinfeksi malaria.
4. Pekerjaan
Hasil
penelitian oleh Balai Penelitian Vektor dan Reservoar Penyakit (BPVRP) juga menunjukkan hasil bahwa
pekerjaaan yang berkaitan dengan pertanian mempunyai risiko untuk menderita
malaria sebesar 4,1 kali lebih besar daripada yang bekerja selain dibidang
pertanian.
Menurut
(Winardi, 2004), ada beberapa pekerjaan yang lebih beresiko menderita malaria,
antara lain :
a.
Penebang kayu
b.
Petani
c.
Peternak
d.
Berkebun
e.
Penyadap nira
pohon kelapa
5. Lingkungan
tempat tinggal
Menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Chaerunisa, 2013), ada hubungan kejadian malaria klinis dengan
jenis rumah yang ditinggali oleh responden. Hasil bivariat dari variabel jenis
rumah menunjukkan bahwa responden yang tinggal di rumah yang tidak permanen
memiliki risiko 1.56 kali lebih besar untuk mengalami malaria klinis daripada
responden yang tinggal di rumah permanen.
2.6
Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis kerja
Bahwa
terdapat pengaruh dari rekam medik umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, dan lingkungan tempat tinggal terhadap karakteristik pasien
penderita malaria berdasarkan jenis plasmodium di RSUD Kabupaten Manokwari pada
periode oktober 2017 – maret 2018.
2.8
Definisi Operasional dan Kriteria
Objektif
Definisi
operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati untuk
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap situasi objek yang kemudian dapat
diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam,2008 : 100)
Pada
penentuan variable ini, pasien penderita Malaria adalah penderita yang
dinyatakan menderita Malaria berdasarkan diagnosa dokter dan tercatat dalam
rekam medis. Kemudian akan diobservasi berdasarkan varibel bebas,
yang akan diuraikan
sebagai
berikut :
1.
Umur
·
Definisi : rentang usia pada saat objek
dilahirkan sampai saat pertama kali masuk ke rumah sakit dengan diagnosis
malaria sesuai dengan yang tercatat dalam rekam medis
·
Alat ukur : Data Rekam Medik RSUD
Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
·
Cara ukur : Mengobservasi jenis
plasmodium penderita malaria berdasarkan umur yang tercantum pada rekam medis
di dalam daftar tilik
·
Skala ukur : skala interval yang terdiri
dari 4 kategori
·
Hasil ukur :
(a)
15-24 tahun
(b) 25-34 tahun
(c)
35-44 tahun
(d)
45-54 tahun
2.
Jenis Kelamin
·
Definisi : identitas seksual yang
tercantum dalam rekam medis
·
Alat ukur : Data Rekam Medik RSUD
Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
·
Cara ukur : Mengobservasi jenis plasmodium penyebab
malaria berdasarkan jenis kelamin yang tercantum pada rekam medis di dalam
daftar tilik
·
Skala ukur : skala nominal yang terdiri
dari 2 kategori
·
Hasil ukur :
(a)
Laki- laki
(b)
Perempuan
3.
Tingkat pendidikan
·
Definisi : Proses belajar formal menurut sistem pendidikan nasional yang terakhir di tempuh oleh penderita
·
Alat ukur : Data Rekam Medik RSUD
Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
·
Cara ukur : Mengobservasi plasmodium penyebab malaria
berdasarkan tingkat pendidikan yang tercantum pada rekam medis di dalam daftar
tilik
·
Skala ukur : skala nominal yang terdiri
dari 5 kategori
·
Hasil ukur :
(a)
Tidak sekolah
(b)
SD
(c)
SMP
(d)
SMA
(e)
Perguruan tinggi
4.
Pekerjaan
·
Definisi : kegiatan rutin yang dilakukan
penderita dalam kehidupan sehari-hari untuk mempertahankan kelangsungan hidup
yang tercatat di dalam rekam medis.
·
Alat ukur : Data Rekam Medik RSUD
Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
·
Cara ukur : Mengobservasi jenis
plasmodium penyebab malaria berdasarkan pekerjaan yang tercantum pada rekam
medis di dalam daftar tilik
·
Skala ukur : skala nominal yang terdiri
dari 4 kategori
·
Hasil ukur :
(a)
Petani
(b)
Nelayan
(c)
PNS / Pegawai swasta
(d)
Pelajar ( Siswa/Mahasiswa )
5.
Lingkungan tempat tinggal
·
Definisi : Alamat tempat tinggal
penderita yang tercantum dalam rekam medis
·
Alat ukur : Data Rekam Medik RSUD
Manokwari
periode oktober 2017 – maret 2018
·
Cara ukur : Mengobservasi plasmodium
penyebab malaria berdasarkan alamat yang tercantum pada rekam medis di dalam
daftar tilik
·
Skala ukur : skala nominal yang terdiri
dari 2 kategori
·
Hasil ukur :
(a)
Daerah gunung
(b)
Daerah pantai
BAB 3
METODE
PENELITIAN
3.1 Metode
dan Desain Penelitian
Metode
penelitian ini adalah metode penelitian yang bersifat non-eksperimental dengan
rancangan deskriptif dan bersifat
restropektif, dimana penulis mencoba untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang karakteristik pasien penderita malaria berdasarkan jenis plasmodium
penyebab malaria secara objektif berdasarkan data-data sekunder yang tercatat
dalam rekam medis pada periode januari
3.2 Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian
ini mulai dilaksanakan pada bulan hingga
sampel data yang diinginkan mencapai target atau lebih. Lokasi penelitian ini
adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manokwari, Papua Barat
3.3 Populasi
dan Sampel Penelitian
Populasi target pada penelitian ini adalah semua
pasien dengan diagnosa Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Kabupaten
Manokwari, periode oktober 2017 – maret 2018 dengan teknik pengambilan sample
adalah simple random sampling .
Perhitungan menggunakan rumus Lemeshow, :
n =
= 97 sampel
Keterangan:
n : Jumlah Sample minimal
Zα : Tingkat Kemaknaan
(ditetapkan)
P : Maximal estimasi
|
Q : 1-P
d : ketetapan absolut yang
dikehendaki (ditetapkan)
|
3.4 Teknik
Pengambilan Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil
dengan cara simple random sampling
yaitu rekam medis akan diambil secara acak 100 orang pasien penderita malaria sehingga
setiap subyek dalam penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Setelah itu, responden yang memenuhi kriteria inklusi akan
dipilih menjadi sampel penelitian ini.
3.5 Kriteria
Seleksi
3.5.1
Kriteria Inklusi
1.
Terdaftar sebagai pasien penderita
Malaria di RSUD Manokwari periode januari
2.
Mempunyai data yang lengkap
3.
Memiliki rekam medis yang dapat
dievaluasi
3.5.2
Kriteria Eksklusi
1.
Pasien dengan komplikasi berat
3.6 Instrumen
Pengambilan Data
3.6.1
Sumber Data
Sumber
data pada penelitian ini yaitu RSUD Kabupaten Manokwari yang bisa memberikan
data melalui rekam medik
3.6.2
Jenis Data
Jenis data pada
penelitian ini berupa data sekunder
yang datanya diambil melalui rekam medis subjek penelitian
3.6.3 Instrumen
Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan
diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 dan table table dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk memperoleh
hasil statistic deskriptif yang diharapkan
3.6.4 Prosedur
Pengambilan Data
Pengumpulan data
dilakukan setelah meminta perizinan dari pihak pemerintah dari RSUD Kabupaten
Manokwari .Kemudian nomor rekam medis pasien Malaria dalam periode yang telah
ditentukan dikumpulkan di bagian rekam medis RSUD Kabupaten Manokwari. Setelah
itu dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung ke dalam table check list yang
telah disediakan.
3.7 Metode
Pengolahan dan Penyajian Data
3.7.1
Teknik Pengolahan Data
Data
hasil penelitian yang diperoleh akan diolah dengan tahapan sebagai berikut:
a. Editing
Editing dilakukan untuk
memeriksa ketepatan dan kelengkapan data
b. Coding
Data yang telah
terkumpul dan telah dikoreksi ketepatan serta kelengkapannya kemudian diberi
kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer.
c. Entri
Data yang telah dibersihkan
kemudian dimasukkan kedalam program komputer.
d. Cleaning
Data
Pemeriksaan semua data
yang telah dimasukkan ke komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam
pemasukan data.
e. Saving
Penyimpanan data untuk siap dianalisis
3.7.2
Analisis dan Penyajian Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika
deskriptif dengan menggunakan program komputer SPSS. Data dari penelitian ini
akan disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan penjelasannya.
3.8 Etika Penelitian
1.
Melakukan pengajuan Ethical Clearance ke
Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2.
Berusaha menjaga kerahasiaan identitas pasien yang terdapat pada rekam medik,
sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang
dilakukan.
3.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan sebelumnya.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Rincian Dana
No.
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
(Rp)
|
|
|
|
1
|
Rekam Medik (100 pasien @2000)
|
Rp 200.000
|
2.
|
Transportasi;pesawat(PP @3.000.000)
|
Rp 3.000.000
|
|
|
|
|
Total
|
Rp
3.200.000
|
|
4.2. Jadwal
Penelitian
1. November 2017
-
Pembuatan Proposal
2. Oktober – November 2018
-
Pengajuan Ethical Clearance ke Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
3. November
2018
-
Meminta perizinan dari pihak pemerintah dari RSUD Kabupaten Manokwari
4. Desember
2018
-
Pengumpulan langsung data rekam medik RSUD Kabupaten Manokwari
5. Januari
– Maret 2019
- Pengolahan, penyajian
data dan pembuatan laporan hasil
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
· Ahmed
N, Dobrindt U, Hacker J, Hasnain SE. 2008. Genomic fluidity andpathogenic bacteria: applications in diagnostics,
epidemiology and intervention. Nature Rev Microbiol 6: 387–394.
· Anonimus.
2005. Laporan Pertanggungjawaban. Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong.
· Center
for Disease Control and Prevention (CDC). 2015. Malaria Transmission in the
United States.
· Chaerunisa
A R. Eryando T. 2013. Hubungan Tempat Tinggal Terhadap Kejadian Malaria Klinis
pada Ibu Hamil di daerah Pedesaan Indonesia. Jawa Barat : Universitas Indonesia
· Depkes
RI. 1999. Penemuan dan Pengobatan Penderita. Direktorat Jenderal P2M dan PLP.
Jakarta : DEPKES RI.
· Dinas
Kesehatan Provinsi Papua Barat. 2016. Laporan Pertanggung Jawaban.
· Dr
dr Anies Mkes PKK. 2006. Manajemen Berbasis Lingkungan : Solusi Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Menular. Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
· Harijanto
PN dkk. 2010. Malaria dari Molekuler ke Klinis. Edisi Kedua. EGC:Jakarta.
· Kemenkes
RI. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Epidemiologi Malaria
di Indonesia.
· Kementerian
Kesehatan RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2012. http://www.depkes.go.id.
World Health Organization. Global Malaria Programme. World malaria report
2015. Switzerland: WHO Press.
2011;66-75.
· Kemenkes
RI. 2016. Info DATIN : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
· Notoatmodjo,
S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Rineka Cipta.
Jakarta.
· Nursalam.
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta
· Oktofina
S, Ilham S, Arsunan A, Mieska D. 2014. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor,
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2014. Makassar.
· Pemerintah
Provinsi Papua Barat. 2015. Seri Analisis Pembangunan Wilayah Provinsi Papua
Barat.
· Riset
Kesehatan Dasar(Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013.
· Subbarao
K.S. 1998. Anopheles Spesies Complexes in South East Asia. New Delhi : WHO.
· Tjay
T H, Rahardja K.2007. Obat Obat Penting : Khasiat Penggunaan dan Efek Efek
Sampingnya. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
· UNICEF.
2000. Promoting Rational Use of Drugs and Correct Case Management in Basic
Health Services