Kamis, 14 Desember 2017

Arthritis Gout

ARTHRITIS GOUT

1. Definisi
Arthritis Gout adalah suatu peradangan sendi sebagai manifestasi dari akumulasi endapam kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia) (Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal, 2016)

2. Faktor Resiko
a. Genetik
b. Lingkungan : Obesitas, konsumsi alkohol, hipertensi, dll

3. Kadar Normal Asam Urat
a. Laki-laki : 3.4 - 7 mg/dl
b. Perempuan : 2.4 - 6 mg/dl

4. Manifestasi Klinis
Dibagi berdasarkan beberapa stadium yaitu :
a. Arthritis Gout Acute
- Ditandai dengan peradangan monoartikular yang timbul mendadak.
- Biasanya terjadi dalam 1 - 2 hari
- Tanda-tanda peradangan akut berat :
* Kemerahan                         * Bengkak
* Hangat                                * Nyeri
* Hilangnya gerakan sendi
b. Intercritical Gout
Periode asimptomatik (tidak menimbulkan gejala) namun dapat ditemukan kristal monosodium urat pada aspirasi sendi. Dapat berlangsung dalam hitungan hari - beberapa tahun
c. Arthritis Gout Kronis
Timbul serangan arthritis gout akut berulang, tidak ada gejala di antara dua fase serangan akut.
d. Arthritis Gout Kronis Bertofus
Serangan menjadi poliartikular, dan ditemukan tofus(deposit kristal natrium urat pada jaringan), terutama pada sendi yang sering mengalami serangan.

5. Diagnosis
Berdasarkan ACR 1977 :
a. Didapatkan kristal MSU di dalam cairan sendi
b. Tofus yang mengandung kristal MSU
c. Ditemukan 6/12 kriteria :
1) >1 kali serangan arthritis gout akut
2) Inflamasi maksimal berkembang dalam 1 hari
3) Serangan monoarthritis
4) Kemerahan sendi
5) Nyeri dan Bengkak pada MTP 1
6) Serangan unilateral pada MTP 1
7) Serangan unilateral pada sendi-sendi tarsal
8) Dicurigai tofus
9) Hiperurisemia
10) Pembengkakan sendi asimetris
11) Kista subkortikal tanpa erosi
12) Kultur mikroorganisme cairan sendi negatif

6. Penatalaksanaan
a. Terapi non medikamentosa
- Tidak mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi ( diet rendah purin )
KANDUNGAN PURIN
_ Golongan A (  150 - 1000 mg purin / 100 g )
   Hati, ginjal, otak, jantung, paru, jerohan, udang, kerang, sarden, tape, makanan kaleng
_ Golongan B ( 50 - 100 mg purin / 100 g )
   Ikan, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung
_ Golongan C ( < 50 mg purin / 100 g )
   Keju, susu, telur, sayur sayuran lain, buah buahan
b. Penurunan berat badan
c. Gaya hidup yang sehat
d. Mengistirahatkan sendi yang terkena

b. Terapi medikamentosa
Terdiri atas 2 tahap :
- Tahap 1 (pada serangan akut, bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan)
   Kolkisin ( sediaan tab 500 mcg )
   OAINS ( paling sering digunakan : indometasin )
   Kortikosteroid ( paling sering digunakan : Prednison sediaan 5 mg )
- Tahap 2 ( menjaga kadar asam urat darah agar selalu dalam batas normal )
   Alopurinol ( penghambat Xantin Oksidase ) ( sediaan tab 100 mg )
   Urikosurik



DAFTAR PUSTAKA

Zairin Noor. 2016. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : PT Salemba Medika
Kapita Selekta Kedokteran UI. 2016.
Bahan Kuliah FK UNHAS 2016, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabetes Melitus tipe 1

1. Definisi Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan karateristik hiperglikemia dan terjadi akibat...